Selasa, 15 November 2011

CINTA, KESEDIHAN, KECANTIKAN, KEKAYAAN, KEGEMBIRAAN

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggalah para kurcaci yang mengemban tugas sesuai namanya masing masing. ada kurcaci cinta, kurcaci kesedihan, kurcaci kekayaan, kurcaci kegembiraan, kurcaci kecantikan, dll suatu ketika, datang badai yang menghempas pulau kecil itu. air laut tiba tiba naik dan menenggelamkan pulau itu. semua penghuni pulau berusaha untuk menyelamatkan diri. Kurcaci cinta sangan kebingungan karena ia tidak dapat berenang dan tak memiliki perahu. ia berdiri d atas batu karang d tepi pantai, mencoba mencari pertolongan. sementara itu, air semakin naik dan membasahi kaki cinta. tak lama kemudian, cinta melihat kekayaan sedang mengayuh perahu. "kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak cinta "aduh! maaf cinta!" kata kekayaan, " perahuku telah penuh dengan harta bendaku. aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. lagi pula, tak ada lagi tempat bagimu d perahuku ini." kekayaan lalu cepat2 mengayuh perahunya. cinta sedih sekali. kemudian, dilihatnya kegembiraan lewat dengan perahunya. "kegembiraan! Tolong aku!" teriak cinta. namun, kegembiraan terlalu gembira karena menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan cinta air semakin tinggi, membasahi cinta sampai pinggang dan cinta semakin panik. tak lama kemudian. lewatlah kecantikan. "kecantikan! bawalah aku bersamamu!" teriak cinta. "wah, cinta, kamu basah dan kotor. aku tak bisa membawamu ikut. nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini," sahut kecantikan. cinta sedih sekali mendengarnya. ia mulai terisak isak. saat itu, lewatlah kesedihan. "oh, kesedihan, bawalah aku bersamamu, " pinta cinta "maav cinta. aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja.." jawab kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. cinta putus asa. ia merasakan air semakin naik dan akan menenggelamkannya. pada saat kritis itulahtiba tiba terdengar suara. "cinta! cepat naik ke perahuku!" cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. cepat cepat cinta naik ke atas perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. di pulau terdekat orang tua itu menurunkan cinta dan segera pergi lagi. pada saat itu barulah cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang telah menyelamatkannya itu. cinta segera menanyakan kepada seorang penduduk pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu "oh, orang tua tadi? dia adalah waktu." jawab orang itu "tapi, mengapa ia menyelamatkanku? aku tak mengenalnya. bahkan teman teman yang aku kenal pun enggan menolongku," tanya cinta keheranan. " sebab," kata orang itu, " hanya waktulah yang tahu berapa nilai cinta sesungguhnya...."

dikutip dari buku "HADIAH TERINDAH"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar